Malu Bertanya Berak di Celana


Bayangkan loe sementara di perjalanan jauh, berada di tempat yang asing, dan tiba-tiba perut mules kebelet mau buang air besar. Satu-satunya yang tampak di samping kiri dan kanan hanyalah rumah-rumah warga yang tak kau kenal. Dalam bayangan fiktif ini, pom bensin tak tampak sejauh mata memandang, indomaret dan alfmart yang terkenal selalu ada pun seakan hilang bak telan bumi.

Pertanyaannya adalah, malukah engkau bertanya toilet di rumah warga yang sama sekali tak dikenal? Jika loe malu maka selamat, berak di celana yang kau dapatkan. Tapi jika loe mau sedikit saja membuang semua kemaluan (baca: rasa malu) loe saat itu, maka engkau terselamatkan.

Percaya atau tidak, rasa malu bisa menghambat kesuksesan kita. Seperti ilustrasi di atas, kita tentunya gak bakalan bisa membuang hajat dengan sukses, apabila kita malu meminta izin menggunakan toilet warga sekitar.

Sama halnya saat kita ingin belajar sesuatu yang baru. Jika kita malu untuk bertanya, maka sampai kapanpun kita gak pernah bisa tahu. Sayangnya hal ini sering terjadi di dunia pendidikan dimana ada murid yang sebetulnya tidak tahu apa-apa, tapi lebih memilih diam dari pada di bully satu kelas karena di anggap bodoh jika bertanya.

Menurut gua,  dalam hal belajar kita seharusnya tidak perlu merasa malu ataupun takut salah. Namanya juga belajar, salah itu wajar.

Tapi selain malu sebenarnya ada juga tipikal orang yang tidak mau bertanya. Orang tipikal ini terserang virus gengsi mematikan, sehingga dia terkena penyakit sok tahu kronis yang dalam kurun waktu singkat akan menyebabkan kematian pada pengetahuannya. Jika dibandingkan tipikal orang yang satu ini, tentu yang malu bertanya sedikit lebih baik.

So what’s the point wahai sang pemberi wejangan aneh?

Pertama: malulah pada situasi dan kondisi yang tepat
Kedua: jangan sekali-kali merasa sok tahu
Ketiga: bertanyalah sebelum berak di celana

Kita patut bersyukur, karena di zaman yang serba canggih ini hampir seluruh pertanyaan bisa kita temukan jawabannya hanya dengan sekali klik!. Jadi mulai saat ini, janganlah pernah malu untuk bertanya jika memang belum tahu. Jangan biarkan kebodohan terpelihara dikarenakan kemaluan.

0 komentar