Bisa menang Bisa kalah.





Hal paling menarik dari hidup ini adalah ketidakpastian. Dengannya kita bisa lebih bergairah menjalani hidup. Bayangkan saja kalau misalnya segala macam bentuk kategori hidup kita sudah dipastikan. Misalnya, sudah dipastikan matinya kapan, kawin sama siapa, jumlah hartanya berapa, kerjaannya apa, bijinya berapa. Tentunya hidup ini gak bakalan seru.

Ketidakpastian juga menjadi hal yang terkait erat dengan kemenangan dan kekalahan. Bisa dibilang, tidak ada suatu kemenangan yang mutlak, begitupun sebaliknya. Seseorang yang menang hari ini, bisa jadi kalah besok hari, dan seseorang yang kalah hari ini bisa saja menang di esok hari.

Gua juga merasakan hal yang sama. Saat ini gua merasa kalah dengan seseorang. Seseorang yang dengan profesinya, seringkali dianggap sebelah mata. Profesi beliau adalah tukang ojek. Namanya Roy, dan gua kalah sama dia. Gua kalah orderan, yang make jasanya lebih banyak, penghasilannya jutaan. Emangnya loe juga ngojek yung? Nggak, nggak, gua bukan tukang ojek dan gua gak lagi bicarain pendapatan dari ngojek.

Sekedar informasi, saat ini gua lagi bergelut di bidang broker properti. Dan si roy juga sama. Profesi utama gua guru, si roy ngojek dan kita berdua sama-sama broker properti.

Gua unggul dari sisi akademik, relasi banyak, murid-murid jumlahnya bejibun, melek teknologi juga, ikut training sana-sini, sempet juga jadi ketua trainer skala lokal, muka tampan, otak brilian, fasilitas  memadai, baca buku samapi bertumpuk-tumpuk, jago main dota juga (meski sekarang pensi), suara bagus, seorang penulis, paham marketing, jago berenang dan lain-lain deh. Pokoknya di banding sama roy harusnya gua gak kalah!.

Tapi realita sungguh mengenaskan. Dibandingkan gua, si roy nih closingannya banyak. Listingan rumahnya lebih banyak juga. Pokoknya di bidang properti si roy unggul lebih jauh. Dan gua kalah telak dengan beliau. Meskipun begitu gua yakin suatu saat gua pasti bisa kalahin dia. Karena seperti diawal gua bilang menang dan kalah itu tidak mutlak.

Ada 2 poin penting yang ingin gua tekankan disini:

Pertama Jangan sombong
Bisa dibilang, latar belakang gua lebih unggul dari si roy, tapi kenyataannya saat ini dia menang. Gua yakin banyak juga orang diluar sana yang terlalu sombong dengan apa yang dia punya sehingga meremehkan orang lain. Padahal belum tentu dia bisa menang secara mutlak terhadap orang yang dia remehkan.

Ingat, merasa hebat bisa membuat hidupmu tamat!. Karena saat seseorang merasa dirinya hebat dia cenderung gak bakal belajar lagi. Itu sama artinya dia berhenti berkembang. Sesuatu yang berhenti artinya mati.

Kedua jangan merasa kalah
Meskipun realita saat ini si roy lebih unggul dari gua, tapi gua gak mau kalah sama dia. Gua harus bisa mengejar ketertinggalan darinya. Kalian juga harus begitu, saat dikalahkan jangan putus asa.

Gua sih suka heran dengan orang-orang yang dalam kondisi terpuruk, lalu berkata “yah inilah gua, sudah memang begini keadaan gua”. Jangan begitulah bang, loe kan gak tahu hari esok seperti apa. Harusnya manfaatkan waktu untuk belajar lagi, benahi diri, lalu bangkit kembali.

Untuk penutup. Gua kepingin bilang bahwa ketidakpastian hidup adalah suatu anugrah. Kita semua diberikan potensi untuk berbuat lebih. Potensi tidak akan berkembang ketika kita berhenti. Ingat menang dan kalah itu tidak mutlak, kita bisa saja merasakan kedua-keduanya. Semuanya tergantung dari kita. Saat menang tetap merendah, saat kalah jangan merasa rendah. Gak perlu jadi yang terbaik, tapi lakukanlah yang terbaik.

Jaa Nee~

0 komentar