Kecewa Vs Ketawa


Gua yakin semua orang pasti sepakat kalo yang namanya hidup pasti ada masalah. Dari segi waktu, masalah dibagi menjadi masalah per detik, per menit, per jam, per hari, per minggu, per bulan, per tahun, per abad, per tahun cahaya, :v. Sedangkan dari jenisnya, masalah dibagi menjadi masalah pencernaan, percintaan, perebutan kursi jabatan, perebutan harta warisan, perebutan wanita simpanan, dan lain sebagainya.

Dan dari segi gabungan, masalah dibagi menjadi masalah pencernaan harian, percintaan bulanan, susah move on tahunan, perebutan harta warisan mingguan, perebutan kursi jabatan tahun cahayaan  dan seterusnya lalu sebagainya dan tak henti-hentinya. Yang pasti ada saja orang yang susah berak berhari-hari, ada yang susah move on bertahun-tahun, ada pula yang masuk rumah sakit tapi gak ikutan asuransi.

Dari variasi masalah yang terjadi diatas, paling tidak ada 2 pilihan respon yang paling dominan yaitu KECEWA dan KETAWA. Ketika lu gak bisa boker berhari-hari lu mungkin akan kecewa, dan ketika lu gak punya duit selama berbulan-bulan mungkin lu akan ketawa. Menurut gua yang jadi permasalahan dari masalah bukanlah masalah itu sendiri melainkan respon kita terhadap permasalahan yang terjadi.

 Sebagai Contoh kasus yang paling umum adalah Putus cinta. Bagi beberapa biji remaja labil, mereka akan beraksi dengan sangat alay. Moto mereka adalah "Ber-alay-alay dahulu, jadi jablay kemudian". Reaksi mereka ada yang sampe bunuh mantan pacarnya, butuh anjing kesayangan mantan pacarnya, bunuh diri setelah bunuh mantan pacarnya dan bunuh-bunuh lainnya. Di sisi lain, beberapa biji remaja, ada yang menganggap bahwa kasus putus cinta adalah hal yang biasa. Sehingga mereka yang terlibat kasus ini, masih bisa tertawa bahagia penuh suka cita bersama istri tetangga.

Ada satu hal yang perlu kita ingat bersama bahwa Masalah yang sama, ditambah respon yang berbeda maka hasilnya pun pasti berbeda. Semuanya bergantung pada sudut pandang kita dalam melihat yang namanya masalah. Pada dasarnya kecewa ataupun ketawa bukanlah solusi terhadap sebuah masalah. Mana mungkin masalah bisa selesai jika kita hanya kecewa ataupun ketawa. Tapi yang perlu gua garisbawahi adalah keduanya merupakan awal dari tindakan yang selanjutnya.

Orang yang kecewa terhadap masalah cenderung berputus asa, sementara orang yang tertawa saat ada masalah justru lebih bergairah meraih asa. Kenapa bisa begitu? karena begitu tentu saja bisa hahaha :D.

Intinya apapun masalah yang terjadi dalam hidup pastikan kita masih bisa tertawa, karena masalah itu terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Tertawalah!! tertawalah!!. Lebih Afdol lagi kalau tertawanya sambil salto belakang (Gua sendiri udah pernah nyoba :D).

Jaa Nee~



0 komentar