Kali ini gua terpanggil lagi untuk membuat sebuah tulisan. Dalam
tulisan kali ini, gua mau membahas sedikit tentang panggilan.
Panggilan yang mungkin sering dilupakan.
Panggilan yang mungkin sering tak dijawab.
Panggilan yang mungkin sering ditertawakan.
Panggilan yang mungkin tak ingin didengar.
Gua rasa setiap manusia baik berbiji maupun tidak pasti
pernah mendengar panggilan ini. Entah panggilan itu dibisiki oleh hati nurani,
pak ustad di samping rumah, para lelaki tua yang botak setengah, ataupun bisa juga
dibisiki secara tersirat oleh kejadian di dalam hidup manusia.
Untuk kategori manusia yang masih muda biasanya panggilan
ini sering diremehkan. Namun saat tua nanti, ketika manusia tak mampu lagi berdiri,
maka hanya penyesalanlah yang menghiasi hati dan pikiran.
Panggilan yang gua maksud adalah dakwah atau kata lainnya
menyeru kepada kebaikan. Gua gak bakal bahas pengertian dan makna dakwah lebih
jauh, karena gua tau masih banyak orang alim di luar sana yang lebih pantas
membahasnya.
Gua hanya ingin bicara realita bahwa, sebagian besar anak
muda yang sehat, kuat, berbakat, berbadan bulat, dan yang bertahi lalat sering
melupakan panggilan ini.
Padahal panggilan ini adalah panggilan yang paling mulia di
antara semua panggilan. Tentunya dengan imbalan yang tak tanggung-tanggung karena
imbalannya langsung dari Big boss umat manusia.
Gua analogikan seperti ini sebut saja Boss di sebuah
perusahaan tempat kita bekerja memanggil kita ke ruangannya. Dia berkata, “maukah
kau kuberi pekerjaan lebih?” kita yang terlalu sibuk dengan pekerjaan yang kita
geluti saat ini mungkin akan menjawab “tidak”. Namun Bo situ berkata lagi “pekerjaan
yang akan kuberikan ini tidaklah sulit dan jika kau berhasil maka jabatan dan
gajimu akan dilipatgandakan”. Mendengar ucapan bos itu kita mungkin akan
berubah pikiran dan bertanya “seperti apakah pekerjaan itu? Bos kita menjawab “berbuat
baiklah dan sampaikan kepada orang lain untuk berbuat baik hanya sesimple itu”.
Nah kira-kira apa tanggapan kita?
Inilah panggilan mulia yang sering dibisikkan kepada kita,
dan disaat yang sama panggilan ini juga sering dilupakan. Dan bias jadi
penyebabnya karena kita tidak mengenal siapa bos kita. Bos yang baik hati
dengan segaja ke Mahaan-Nya.
Jaa Nee~
0 komentar