Menarik Ketapel


Malam ini adalah malam terakhir dibulan ramadhan, malam terakhir kita sholat tarwih, dan besok adalah puasa terakhir sebelum akhirnya kita berjumpa dengan bulan syawal. Dan tidak ada satu orang pun yang tahu apakah ini adalah bulan ramadhan terakhir , ataukah masih ada kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan ramadhan di tahun yang akan datang.

Ada yang merasa senang , ada juga yang sedih. Senang karena sebentar lagi hari raya idul fitri, sedih karena akan berpisah dengan bulan ramadhan yang penuh berkah ini. Di antara orang yang senang, maupun yang sedih, gua berada di kelompok orang yang sedih. Bukan karena gua sok agamais atau semacamnya, tapi karena gua merasa tidak maksimal melalui bulan ramadhan kali ini.

Padahal bulan ini sudah di tunggu-tunggu dari 11 bulan yang lalu, tetapi tetap saja tidak dimanfaatkan dengan baik. Aneh memang, sudah sadar tapi tetap saja lalai. Tapi paling tidak gua lebih memilih mengakuinya ketimbang merasa sudah sempurna. Inilah pertanda bahwa gua hanyalah manusia biasa yang memiliki potensi berbuat kebaikan dan keburukan.

Kedisiplinan yang kita lakukan dalam bulan ramadhan sungguh unik dan menakjubkan. Betapa tidak, Selama 1 bulan penuh kita menahan diri dari sesuatu yang  bahkan halal untuk kita dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Jika kita berhasil melakukannya, maka dalam 11 bulan kedepan, kita akan mampu untuk menahan diri dari hal-hal yang haram.

Bulan ini adalah bulan menarik ketapel. Bayangkan  kita punya sebuah ketapel, dan sebuah batu. Lalu kita letakkan batu itu pada ketapel, kita tarik talinya lalu kita lepaskan. Seperti itulah ramadhan, saat kita tarik batu itu dan kita lepaskan, maka dia akan membantu kita selama 11 bulan kedepan dan saat batu itu jatuh, kita telah berjumpa lagi dengan bulan ramadhan.

Tapi pertanyaannya adalah, seberapa kuat kita menarik ketapel itu ? apakah saat kita lepaskan batu itu mampu meluncur sejauh 11 bulan kedepan? Kesempatan menarik ketapel itu hanya 30 hari saja, tapi sayang banyak dari kita yang menyia-nyiakannya.

Yang menariknya tidak sekuat tenaga indikatornya adalah, jarang sholat tarwih, jarang baca Qur-an, buka puasanya rutin di Pokas (pohon kasih), sholat 5 waktu bolong-bolong, tidur abis sahur bangun abis ashar, bisa dipastikan batunya gak bakal sampe 11 bulan. Boro-boro 11 bulan, paling lama bertahan 1 minggu tuh :D. Tapi tenang aja, paling tidak ketapelnya masih di tarik, kalau ketapelnya udah putus itu baru bahaya :D.

Silahkan introspeksi diri masing-masing aja deh, gua sendiri seperti yang telah disebutkan diatas, masih merasa penuh kekurangan dalam menjalani bulan ramadhan kali ini. Semoga saja kita semua di ampuni dan diberikan kesempatan untuk berjumpa lagi dengan bulan ramadhan tahun depan agar kita bisa menarik lagi ketapel dengan sekuat tenaga.


Besok adalah hari terakhir, kita akan menjalani malam takbiran. Dan semoga saja yang masih doyan dengan takbiran remix, bakal di berikan petunjuk. Gak ada niat untuk menggurui atau menghakimi ataupun meng-ustadti, tapi jujur gua risih denger takbiran remix :v. 

Jaa Nee~

0 komentar