Dimanapun kita, tetap saja pasti ketemu hal-hal yang busuk. Tak
perlu mengganggap kata busuk itu sebagai suatu hal yang kejam untuk diucapkan. Ini
bukan hal yang tabu. Disini gua hanya mau berusaha mengatakan apa yang menurut
dada gua ini terasa ‘PAS’. Entah dari sisi moral terkesan kurang beretika, tapi
lebih baik bersuara daripada diam.
Sebut saja buyung, dia adalah seorang guru yang aneh. Anehnya
dia adalah, dia merasa bahwa siswa betul-betul raja yang harus diperlakukan
dengan penuh pelayanan. Dia memang aneh, mengajar dengan berbagai metode yang
sama sekali tak terpikirkan oleh guru-guru lainnya. Apakah ini suatu
propaganda? Bukan seperti itu, dia menyadari keanehannya dari mulut
siswa-siswinya sendiri.
Adapun musuhnya adalah guru yang busuk. Mendefinisikan guru
busuk ini tidaklah sulit. Pertama, guru yang busuk adalah guru yang tak pernah
sedikitpun peduli kepada siswanya. Guru busuk punya slogan unik “gak apa-apa
murid gak tahu, yang penting gaji masuk saku”. Untuk lebih detailnya, guru yang
busuk bahkan tak pernah belajar tentang materinya sendiri.
Saat dikelas yang dia lakukan hanyalah menyampaikan apa yang
ada dalam pikirannya. Sekalinya blank, murid terbiar bagai anak ayam kehilangan
induk. Guru busuk bahkan tak mau repot-repot meluangkan waktunya untuk duduk
bersama siswa. Padahal siswa dengan segala macam pemikirannya bisa saja
melakukan perlawanan saat si siswa itu mau.
Lantas apa yang menjadikan guru busuk dan guru aneh ini
bersiteru?. Pemicunya adalah mengenai kenyataan. Nyatanya tak satupun siswa
yang setuju dengan perilaku dan pola si hidup si guru busuk. Bagaimana dengan
si guru aneh? gua bisa katakan bahwa dia pun tidak 100% memiliki pendukung,
tapi berdasarkan pengakuan para siswa minimal the majority of student,
mendukungnya.
Ketika mendengar kata busuk dan kata aneh, kita semua pasti
sadar busuk itu ada dimana-mana, sementara aneh tidak selalu ada. Aneh itu
unik, aneh itu ajaib, aneh itu penuh dengan imajinasi. Dan berdasarkan
perbandingan tersebut maka guru busuk jumlahnya lebih banyak dibandingkan guru
yang aneh.
Jadi tak sulit bagi guru busuk untuk menyingkirkan si guru
aneh ini. Saat mereka duduk bersama guru busuk menggandeng guru aneh untuk
memperlihatkan mereka adalah teman. Tetapi di belakang, guru busuk punya segudang
rencana untuk menyingkirkan guru yang aneh ini.
Lantas siapakah yang lebih baik antara kedua tipe guru ini? Biarkan
siswa yang menilai karena gua sebagai pembuat tulisan ini tak punya hak untuk
menilai. Sekian dan terima gaji.
Jaa Nee~
Jaa Nee~
2 komentar