Tidak Mengeluh Saja Tidak Cukup




“Anjrit mati lampu lagi” kata temen gua yang lagi asik-asiknya nonton sinetron. Manusia memang makhluk Tuhan yang paling suka mengeluh. Berbeda dengan kambing yang tak pernah mengeluh saat di sate, atau babi yang tak pernah mengeluh saat ‘Diputar’. Tidak sedikit orang yang kita lihat memiliki ketaatan dalam beragama, berpendidikan tinggi, beruang banyak, berwajah tampan (kayak gua), beristri 15 tapi tetap mengeluh.

Padahal sudah banyak bukti yang kita ketahui bahwa keluhan dapat menciptakan keluhan yang lain. Artinya ketika kita mengeluh, akan ada kejadian tambahan yang membuat kita mengeluh lagi, dan terus menerus seperti itu. Ibarat kapal  yang akan semakin tenggelam jika muatannya terus ditambah.
Hal ini juga berlaku bagi orang yang suka bersyukur. Ketika kita bersyukur, maka nikmat kita akan terus ditambah dan ditambah. Secara logika seharusnya hal ini sudah tidak terbantahkan lagi. Tapi ada temen gua pernah berkata “gua udah coba untuk tidak mengeluh, status FB gua udah gak pake kata Hufftt lagi nih, tapi kenapa nikmat gua belum bertambah juga nih?”
Dari perkataannya timbul pertanyaan di kepala gua “apakah tidak mengeluh saja tidak cukup?” kemudian gua coba balik nanya , “hmm apa loe ini tipe orang yang taat beribadah gak?” jawab dia “enggak sih, palingan ibadahnya kalo ada waktu aje”. FIX! Itu jawabannya.

Hasil dialog itu akhrinya memunculkan kesimpulan bahwa tidak mengeluh saja tidak cukup. 
Meskipun untuk mampu tidak mengeluh cukup sulit juga, tapi tetap saja itu belum cukup. Lantas harus bagaimanakah kita? Simplenya kayak gini:
e    
      1. Berhenti mengeluh
a    2. Ganti kata huffftt di status dengan kata yeah atau yes
      3. Kalau mau mengeluh langsung ama Tuhan
      4. Taatlah beribadah

Nah kalo 4 langkah di atas sudah dijalani maka sudah pasti nikmat kita akan bertambah. Lalu bagaimana dengan orang yang sudah taat beribadah tapi tetap saja mengeluh? Jawabnnya simple berarti dia blum taat. Karena di dalam Petunjuk Agama apapun pasti ada wejangan agar kita jangan mengeluh.

Jaa Nee~

0 komentar