Uang Adalah Kertas Ujian


Perjalanan gua serentak terhenti ketika melihat ada gulungan kertas berwarna biru tercecer di trotoar. gua hentikan motor tanpa sein. ternyata gua benar ada wajah i gusti ngurah rai di gulungan kertas itu. 50ribu! selembar uang ini hampir membuat gua di sruduk kuda. Ia di daerah gua tinggal memang banyak Delman dan untungnya dikaki kuda tersebut di pasang rem cakram. "KAMPRET!" cuma itu kata pak kusir yang dia lontarkan ke gua bersama liurnya.

ini semua karena Uang! akhirnya gua marah-marah gak jelas juga waktu itu sampe merobek uang yang gua temuin. setelah itu gua menyesal bukan tingkah gua yang tiba-tiba berhenti karena uang yang gua sesali, tapi kenapa juga gua merobek uang itu. Andaikan para koruptor melakukan hal yang sama, pas ketangkep lalu di caci dia malah membakar semua uang yang dia dapatkan karena dia sadar bahwa itu gak halal pasti keren juga tuh.

Mumpung lagi suasana Ujian, kali ini gua mau menghubungkan antara uang dan ujian. Menurut gua uang itu sama halnya dengan kertas ujian nasional. Meski memang pas ngeliat gak harus lingkar-lingkar wajah pahlawan yang ada di situ.

Sebagaimana kita harus menjawab dengan benar setiap pertanyaan dalam ujian nasional, begitu juga dengan uang. sebetulnya pas kita pegang selembar uang ini terdapat pertanyaan yang tak tersurat dalam uang itu. pertanyaan yang tentunya juga harus dijawab dengan benar.

siapakah yang memeberi pertanyaan? yaa itu sesuai wajah pahwalan yang ada di sana. mungkin Imam bonjol akan bertanya "Mau kau apakan aku? beli malkis roma atau di lempar di kotak amal?". atau gambarnya pak soekarno pertnyaannya jadi seperti ini "Kapan nih aku mau di masukkan ke kotak amal? ah kamu nak baru pegang aku saja pikirannya udah mau maksiat".

Uang itu memang ujian. punya banyak ujiannya banyak punya dikit ujiannya juga banyak. sebagaiamana layaknya ujian, maka gak semua orang bisa lulus dengan ujian yang berbentuk uang. banyak yang korup, banyak juga yang miskin. perhatikan urutan ujian yang sering diucapkan orang-orang terdahulu. Harta > Tahta > Wanita.

Harta adalah bentuk ujian tingkat primer yang artinya dari sini awal kita dalam menjalani ujian kehidupan. kalo kita gak tergiur dengan uang dan bisa lulus ujian ini, maka kita akan siap menghadapi ujian tingkat berikutnya. simplenya adalah orang yang serakah akan uang, pasti juga akan serakah akan jabatan, dan ujung-ujungnya wanita juga akan diserakahinya. Susah memang,, bahkan sangat susah jika kita di uji dengan selembar kertas berwarna merah atau biru.

di tulisan gua kali ini gua gak tahu solusinya apa,, ckckckck :D

Jaa Nee~

0 komentar