Teroesir

Tepat pukul 03.00 pagi gua pulang bersama rombongan Alumni SMA 7. Kami barusan dari kegiatan Pesantren Kilat yang memang biasa dilaksanakan setahun sekali. Apa kaitannya alumni dengan peskil? hampir bisa dibilang tidak ada sih, tapi kami hanya memenuhi undangan yang disampaikan oleh panitia.

Kata mereka bahwa di kegiatan ada sesi keakraban yang memang disediakan untuk alumni. Awalnya undangan itu nampak begitu meyakinkan dan tak ada yang perlu dipertanyakan. Sebagai Alumni yang baik hati dan tidak sombong gua pun datang dengan antusias ke  kegiatan peskil yang saat itu dilaksanakan di bapelkes.

ketika gua sampai semua nampak normal, gua ketemu adik-adik panitia sharing-sharing tentang kegiatan dengan mereka, gua juga ketemu senior gua dulu ada yang cantik, ada yang hitam pekat (bukan azhar akanji yang gua maksud), gua juga ketemu teman sekambing gua dulu, ketemu alumni junior gua, dan tentunya gua gembira dengan semua itu.

Hingga akhirnya semua berubah ketika negara api menyerang. Ada seorang Pembina yang mempertanyakan tentang sesi keakraban alumni tersebut. Menurut beliau bahwa kegiatan itu tidak seharusnya diadakan di Pesantren Kilat melainkan buatlah agenda sendiri. kemudian para alumni dikumpulkan diluar ruangan aula untuk berdiskusi tentang sesi keakraban.

Kata ibu pembina, "Ibu tidak pernah bermaksud untuk memutuskan tali silaturahmi antara Alumni dan anak-anak Rohis SMA 7, kalau kalian mau silahkan buatlah agenda sendiri untuk pertemuan antara alumni dan anak-anak rohis". "Tapi untuk sekarang karena kalian sudah ada disni, ibu mau memberi kalian kesempatan untuk sekedar perkenalan tanpa dan lain-lain". kalimat-kalimat ini tentunya tidak akan memancing suasana yang negatif, karena menurut gua sudah benar apa yang ibu sampaikan.

Semua alumni hanya terdiam waktu itu, sampai ibu berkata "nah sekarang , bagaimana? kalau alumni punya unek-unek atau pendapat silahkan". Gua liat kekiri- gua liat ke kanan, gak ada alumni yang punya unek-unek, entah mereka takut atau memang tak punya konsep untuk berbicara. Akhirnya gua yang polos ini mengajukan pertanyaan yang membuat kami Terusir.

TAMAT

4 komentar