Bicara Soal Penerang



Empat jam sudah gua liatin lilin yang perlahan-lahan meleleh. Saat ini memang lagi marak-maraknya pemadaman listrik di kota gua. Sempat terpikir untuk membeli lipet alias lilin ngepet biar bisa dapet duit saat listrik padam. Dan seperti biasa, gua mencoba berpikir keras untuk menghasilkan tulisan dari kejadian hari ini.

Kali ini gua mau bicara soal penerang. Kasusnya adalah ketika listrik padam.  Dan lilin selalu menjadi solusi, beberapa orang bahkan menggunakan analogi lilin untuk keliatan keren. Katanya “aku rela menjadi penerangmu meski aku harus mengorbankan diriku, ibarat lilin yang menerangimu dalam gelap”.  Sekeren itukah jadi lilin?

Kalo menurut gua sih jadi lilin itu gak keren-keren amat. Ngapain kita susah-susah menerangi yang lain kalo akhirnya kita sendiri menderita dan mati konyol. Apa yang biasanya dilakukan oleh orang terhadap sisa tetesan lilin yang telah mati? Iya benar dibuang pastinya.

Memang jadi orang yang berguna bagi orang lain itu adalah anjuran bahkan kewajiban. Tapi kalo sampe membunuh diri sendiri untuk kebahagiaan orang lain itu konyol namanya. Ada kata bijak yang gua suka berkaitan dengan hal ini “Hiduplah bersama orang lain tapi jangan hidup untuk orang lain” –JBM-


Hiduplah bersama, berdamping, bersamping dengan orang lain sayangi mereka seperti menyayangi diri sendiri. Tapi ingat orang lain bukanlah tujuan hidup kita. Kalau saja orang lain menjadi tujuan hidup, lantas apa yang akan terjadi jika orang itu tiba-tiba gila, tiba-tiba mati,  atau merusak setiap detil harapan kita? Hancur sudah kita sama persis seperti tetesan lilin yang akhirnya berakhir di tempat sampah.

Lantas bagimana harusnya? Tiba-tiba pandangan mata gua menuju ke arah lampu charge yang belum gua nyalain daritadi. Ini nih baru gaya gua. Lampu charge, saat gelap ia bisa menerangi meski dia harus menguras daya dalam dirinya tapi dia tak sampai bodohnya membunuh dirinya sendiri. Saat habis daya dia tinggal mencharge dirinya dan siap untuk menerangi lagi.

Begitulah harusnya. Seberapa besar pengorbanan loe untuk orang lain, pastikan itu tidak menghabiskan hidup loe meski loe harus kelelahan setidaknya itu lebih baik karena loe masih bisa mencharge diri loe kembali. Jadilah lampu charge yang lebih cerdas dalam menerangi sesama.

Jaa Nee~ 

0 komentar