Panggil Gua Bos (Bukan Orang Sembarangan)



Perasaan miskin melulu, ya itulah kepanjangan PEMILU menurut pemikiran Gua. Betapa tidak semenjak presiden di pilih oleh jutaan rakyat yang tidak pintar semua, keadaan negeri ini malah makin miskin. Kebetulan saat ini saya tinggal di sebuah kampung di wilayah minahasa. Kampung yang asri tapi tak cukup berpendidikan. Warga di desa ini memang tak semuanya pintar, mereka bergantung pada pengalaman hidup di sawah bukan pengalaman duduk di bangku sekolah.

1 suara mewakili 1 harapan, kebetulan Gua mengutip ungkapan ini dari media televisi. Memang benar ungkapan tersebut tapi bagi para pelaku politik yang tak semuanya jujur, mereka lebih memilih ungkapan 1 senja (serangan fajar) 1 suara. Tak bisa di pungkiri bahwa uang adalah kertas ujian apalagi bagi warga yang tak berpendidikan. Akan di bawa kemana nasib bangsa ini jika suara rakyat selalu di manfaatkan?!

Tapi nasi sudah menjadi bubur, PEMILU tetaplah PEMILU sekarang bubur itu tinggal ditambahkan kerupuk dan potongan ayam biar lebih enak. Kini banteng dan elang beradu , pohon cemara tak mampu jadi tempat berteduh, matahari tak mampu menyinari, bulan dan bintang tak lagi berdaya. Bukan! Bukan parpol yang ingin Gua kambinghitamkan disini.
Tak ada yang salah dengan wadah. Wadah hanyalah penampung, semua itu tergantung dari air dalam wadah. Air itu bisa saja bersih, kotor, berwarna bahkan berasa. Gua pikir inilah tugas generasi muda, tugas Gua dan kita semua. berusaha untuk menjadi air yang bersih bukan mencari wadah agar kita terlihat bersih. berusaha mencerdaskan bangsa bukan memanfaatkan bangsa. 

Gua teringat kisah pangeran louis XVI yang diculik setelah ayahnya digulingkan dari kerajaan. Penculiknya berpikir kalau mereka bisa menghancurkan pangeran louis secara moral, ia takkan pernah mencapai takdir agung yang sebenarnya di takdirkan kepadanya. Mereka bawa dia kesuatu komunitas yang jauh, dan disana, mereka memperlihatkan segala yg kotor, dan memalukan kepada sang pangeran. Selama 6 bulan ia diperlakukan demikian tetapi tidak sekalipun pangeran ini takluk pada tekanan. Akhirnya, setelah percobaan yg intensif, mereka menanyai dia. Mengapa ia tidak takluk pada semua itu mengapa ia tidak ikut ikutan? semua itukan akan memberikannya kesenangan, dan memuaskan hawa nafsunya. Kata pemuda ini, " saya tidak bisa melakukan apa yang kamu minta karna saya dilahirkan untuk menjadi seorang raja" begitulah seharusnya pemuda, punya konsep untuk masa depan. 

Karena Negara ini butuh lebih dari sekedar presiden atau anggota dewan perwakilan rakyat. Negara butuh BOS , bukan orang sembarangan untuk memimpin bangsa ini. Kita butuh sosok yang pernah di pandang dunia seperti Pak Soekarno. Dari tempat duduk yang kurang nyaman ini gua bukan cuma sekedar ngusul, tapi gua juga terus belajar dan bertumbuh, belum banyak memang yang gua lakuin. Tapi gua yakin Suatu saat nanti gua juga pasti jadi BOS,, Bukan Orang Sembarangan :D .

Jaa Nee~

2 komentar