Si buyung sekarang udah jadi
guru. Dan dalam beberapa bulan perjalanan gua sebagai seorang guru, gua mulai
menemukan beberapa hal menarik yang bisa di jadiin bahan buat tulisan.
Hal ini mungkin sudah lumrah di
bicarakan oleh para motivator, pemuka agama, beberapa orang penasehat, dari
penasehat yang logis sampai penasehat yang aneh kayak gua. Tapi gua mulai
tertarik untuk berpikir lebih jauh mengenai hal ini.
Saat gua Tanya ke beberapa murid
dengan pertanyaan sebagai berikut “Tujuan hidup kamu apa nak?” mayoritas dari
mereka menjawab. “gak tahu, belum tahu, gak tempe, telor goreng, nasi ayam”
kurang lebih seperti itulah. Dari situ gua bisa tahu ternyata persoalan mereka Gak
jauh beda sama gua waktu masih SMA dlu. Yah saat itu gua mah apa atuh? Masih unyu-unyu, polos,
gak tahu apa-apa.
Persoalannya adalah mengenai
identitas diri. Banyak dari mereka yang ternyata kesulitan untuk
mengidentifikasi diri mereka sendiri. Padahal kalau update status, mereka
sering mengutip istilah “be your self” setelah ditanya lantas kamu siapa? Tujuan
hidup kamu apa? Kamu punya bakat apa? Semalam dimana? Sedang berbuat apa? Sama siapa?
Yolandaaaa. Jawabannya ya gitu-gitu aja, keputar-putar kayak orang yang terus
kepikiran mantan.
Kesibukan anak muda jaman
sekarang mah pada aneh, padahal coba kalau mereka perbiasakan untuk
mengeksplorasi diri mereka sendiri. Lebih bermanfaat sih ketimbang ‘Kepo’-in
orang lain. Yah gua gak heran sih kalo banyak anak muda yang kehilangan prinsip
hidupnya. Bahkan sampai lupa sama Tuhannya. Abis mereka gak kenal diri mereka
sendiri sih.
Sementara ada kutipan yang lebih
menarik yaitu “barangsiapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal
Tuhannya”. Coba pikirkan, biasanya nih semakin kita tahu betul siapa kita? Diciptakan
buat apa? Harusnya berbuat apa? Pasti ujung-ujungnya kita bakal jadi orang yang
lebih religius, lebih sopan santun,
lebih tahu diri lah singkatnya.
Orang yang sibuk mengeksplorasi
dirinya sendiri tuh pondasinya lebih kuat, lebih berprinsip, tahan bantinglah
pokoknya. Saat dia mengenal dirinya, maka ketika di puji gak bakal terbang,
ketika di caci gak bakal tumbang. Kenapa bisa demikian? Alasannya sederhana,
karena dialah yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dia lebih tahu dia
sukanya apa, benci terhadap apa, tujuannya kemana. Jadi ketika di hadang
berbagai macam persoalan hidup, bunuh diri gak bakal terpikirkan olehnya.
Tidak ada yang lebih asik
daripada mengeksplorasi diri kita sendiri. Dari situ kita bisa mengembangkan
bakat-bakat kita, mencapai target bahkan melampaui target. Gak perlu
repot-repot untuk melampaui rekor orang lain, mulailah untuk mengalahkan
rekormu sendiri. Misalnya kalau hari ini bisanya salto belakang 10 kali, coba
besoknya di tambahin jadi 15 kali. Atau gak coba deh pas masuk sekolah kalian
guling-guling dari pintu gerbang sampai depan kelas. Pasti gurunya bakal kasih
nilai 100 meskipun gak ikutan ujian semester.
So if you want to become
yourself, you must explore your self!. Mulailah untuk mengenal bakat-bakatmu
sendiri, kelebihanmu dimana, kekuranganmu dimana, kamu marah kalau apa , kamu
senang kalau apa, tujuan hidupnya kemana, pas mati mau dikenal sebagai apa. Coba
deh sisihkan 1 hari saja untuk menuliskan apa kelebihan dan kekuranganmu, apa
kira-kira target yang ingin kau capai tahun ini, sudah berapa banyak kebaikan
yang kamu lakukan. Saat kamu mulai terbiasa, kamu akan ketagihan dan
terkagum-kagum dengan apa yang bisa kamu capai.
Karena kita sudah susah-susah
lahir di dunia sampe nangis-nangis, maka jangan biarkan semua itu mengalir
dengan sia-sia. Sekedar info buat orang yang suka bilang hidup itu mengalir
saja bagaikan air, perhatikan deh kemana ujungnya air itu mengalir? Pasti kelaut
kan? Nah bilang sama tuh orang kelaut aja loe :D.
Jaa Nee~
0 komentar