Di zaman yang katanya modern ini, cari muka bukan lagi hal
baru untuk diperbincangkan. Cari muka bisa juga diartikan sebagai cari
perhatian, ingin diakui, ingin terlihat, ingin popularitas. Pada dasarnya manusia
memang memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan dirinya. Dan bentuk
aktualisasi diri inilah yang kemudian melahirkan yang namanya Cari Muka.
Menurut gua cari muka bukanlah hal yang keliru. Siapa juga
sih yang gak mau dikenal? Diperhatikan? Diberikan uang jajan? Atau minimal
dianggap ada. Gua sendiri mengakui bahwa tulisan ini juga salah satu cara gua
untuk mencari muka.
Tapi ternyata kebutuhan manusia untuk diperhatikan tak
jarang juga melahirkan bentuk cari yang muka yang salah. Berikut ini gua
paparkan kesalahan dalam mencari muka versi wejangan aneh si Buyung
1. Masang baliho segede kingkong di pinggir jalan
dengan memaparkan wajah tak berdosa para calon yang katanya ingin memimpin
rakyat, yang katanya mengabdi untuk rakyat, kira-kira beberapa saat sebelum
pemilihan umum;
2. Memberi sumbangan ke mesjid atau gereja lalu
meminta pengurus menyebutkan namanya dan jumlah sumbangannya lewat pengeras
suara;
3. Kerjasama dengan mucikari untuk menjadi
primadona prostitusi online. Saat di tanyain bilang itu bukan inisial dia;
4. Bakar diri lalu selfie, trus pake keterangan “Pemerintah
tidak adil terhadap kami";
5. Ngakunya cerai lalu saat banyak job rujuk lagi;
Dan mungkin masih banyak lagi contoh cari muka yang salah
disekitar kita. Belum lagi kalau gua coba masuk lebih jauh misalnya terhadap
oknum-oknum PNS. Yang paling lumrah terjadi adalah mencari muka dengan cara
kasih duit puluhan juta saat ikut CPNS agar bisa lulus. Ketahuliah sodara-sodara,
saat manusia begitu haus mencari perhatian dunia, saat itu juga modus-modus
pencarian muka makin merajalela. Lantas apa kira-kira yang didapatkan dari
perhatian dunia?
Mengapa juga harus repot-repot pakai batu akik diseluruh
jari bahkan sampe jari kaki? Atau pakai baju yang harganya puluhan juta? Apa coba
bedanya naik motor Kawasaki 250 R dengan Yamaha Jupiter Z? bukannya saat hujan
keduanya tetap basah? Tetep juga berteduh dibawah pohon. Bahkan pengendara Jupiter
Z lebih PD jalan saat hujan meskipun pengendaranya memakai jas hujan. Emangnya lu
pernah liat gitu ada pengendara Kawasaki 250 R pake jas hujan?
Menurut hemat gua,lu pasti akan kelelahan dan kehabisan tenaga
kalau kerjaan lu Cuma cari muka. Apalagi kalau lu Cuma cari muka sama manusia. Gua
yakin gak mungkinlah seluruh umat manusia di dunia bakal setuju sama pendapat
lu, bakal kasih perhatian sama lu. Boleh jadi ada yang menganggap boyband korea
sebagai artis tapi yang lain menganggap mereka sampah yang bikin kotor televisi.
Lantas bagaimana cari muka yang baik dan benar? Yang terbaik
dan terbenar adalah cari muka sama Tuhan. Kalau lu udah dapat perhatian sang
Maha, kira-kira apa yang bakal lu rasain?
Coba perhatikan orang-orang atheis itu, atau yang punya
agama tapi Tuhan di nomor seratuskan. Pasti hidup mereka gak tenang. Mereka sibuk
mencari perhatian dunia tapi ujung-ujungnya narkoba, minum alcohol, bahkan ada
yang sampe bunuh diri. Sementara untuk orang-orang yang sibuk mencari perhatian
Tuhan malah merasakan hal yang berbeda. Hidup mereka tenang, orang-orang yang
disekitarnya pun merasa tenang. Dia tak perlu repot-repot mencari perhatian
dunia, justru dunia yang memperhatikan dia.
Jadi tunggu apa lagi? Sudahilah tindakan konyol kita untuk
mencari perhatian manusia. Marilah kita sama-sama cari muka sama Tuhan. Tuhan
pasti kasih kamu muka kok.
Jaa Nee~
0 komentar