Dirimu Atau Dirinya?


Pada kasus pacaran remaja ababil, pasti aka nada masa dimana sebuah pertanyaan mematikan akan muncul. Yang mungkin saja diiringi gemuruh petir, dan backsound film thriller yaitu Kamu pilih aku atau dirinya?

Tapi kali ini beda, pertanyaannya bukan aku atau dirinya? Melainkan dirimu atau dirinya. Pada kasus kali ini, gua mau bahas pertanyaan diatas yang ditujukan bukan untuk pacar, tukang bakso, cowo homo disebelah, bukan juga kepada “dqqdxdxx”. Pertanyaan di atas tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk dirimu sendiri.

Pernah gak loe merasa kalo selama ini ada sebuah suara kecil bahkan lebih kecil dari suara kibasan nyamuk yang terkadang loe hiraukan. Kalau kata band ungu suara ini disebut suara hati. Suara itu sering bertanya Dirimu atau dirinya?

Sebagaimana pacar yang akan marah karena kita lebih memilih orang lain dari pada pacar kita, sebenarnya diri kita juga sering merasa seperti itu. Ketika kamu harus selalu nurut kepada orang lain apalagi pacar, sadar nggak kalo kamu itu udah seperti keset kaki yang rela di injak-injak demi mendapatkan cinta dan perhatian. Di keset kaki itu kan ada tulisan “welcome” mungkin yang dimaksud selamat dating ke kehidupanku silahkan injak-injak aku”.

Kita seringkali merasa begitu tertekan atas tindakan orang lain. Ada yang begitu sakit ketika tidak dianggap, tidak diakui, tidak diberi gizi (ini sih wajar), ada yang bentak-bentak pohon ketika diputusin pacar, dan ada yang lari ke dukun saat cinta ditolak. Yang lebih tragis lagi ada yang nekat bunuh diri akibat terlalu tertekan  atas perilaku orang lain.

Dalam kasus seperti inilah gua mewakili suara hati yang terabaikan tadi mau bertanya, sebenarnya kamu lebih memilih dirimu atau dirinya? Dirinya dalam artian semua pihak lain yang berpotensi merusak hidupmu.

Gua bukannya mau membuat kalian jadi egois, hanya saja perhatikan juga dirimu sendiri. Pikirkan dan pertimbangkanlah skala prioritas. Ada waktu dimana kepentingan orang lain adalah prioritas utama, ada juga waktu dimana dirimu sendirilah prioritas utamamu. Jangan sampai semua urusan, keputusan, atau jodoh dikendalikan oleh orang lain. Because your life your priority.

Jaa Nee~

0 komentar